Pengertian Sabotase dan Contohnya

Pengertian Sabotase dan Contohnya – Sebenarnya, apa pengertian sabotase? Istilah sabotase merujuk pada suatu aktivitas merusak atau mengganggu suatu pihak yang dilakukan secara disengaja dan terencana.

Dalam artikel ini saya akan menjelaskan secara lengkap beberapa hal terkait sabotase. Setelah membaca artikel ini kamu akan mempelajari beberapa hal, yaitu:

  • Pertama, kamu akan paham apa arti sabotase secara umum.
  • Kedua, kamu akan mengetahui sasaran dan ciri-ciri sabotase.
  • Ketiga, kamu akan mengetahui beberapa contoh dan dampak sabotase terhadap korbannya.
  • Keempat, kamu akan mengetahui beberapa cara untuk mencegah tindakan sabotase.

Nah, agar lebih memahami pengertian sabotase, maka kamu harus membaca artikel ini sampai akhir.

Daftar Isi :

Pengertian Sabotase

Menurut asal katanya, sabotase berasal dari bahasa Perancis, yaitu “sabot” yang artinya sepatu kayu. Pada masa abad 19 terjadi PHK dan pengangguran di Perancis akibat industri Perancis. Hal itu membuat beberapa masyarakat melakukan tindakan perusakan mesin-mesin industri dengan memasukkan sepatu kayu ke dalamnya.

Kemudian kata “sabot” diadaptasi ke dalam bahasa Inggris, yaitu menjadi “sabotage” dimana artinya adalah merusak. Dalam perang, istilah sabotage sangat berhubungan dengan spionase untuk mendeskripsikan aktivitas individu atau group yang bertujuan menghancurkan atau merusak suatu sasaran.

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian sabotase adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk merusak dan merugikan suatu pihak yang dilakukan secara disengaja, terencana, dan tersembunyi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti sabotase adalah:

  1. Perusakan milik pemerintah dan sebagainya (oleh pemberontak);
  2. Penghalangan produksi perusahaan atau tindakan merusak dan menentang kelancaran kerja (oleh kaum buruh yang tidak puas);
  3. Pemusnahan fasilitas militer, perhubungan, atau pengangkutan wilayah musuh oleh agen rahasia lawan atau oleh kelompok gerakan perlawanan bawah tanah.

Sasaran sabotase bisa sangat beragam, mulai dari fasilitas umum, infrastruktur, ekonomi, kegiatan, organisasi, hingga sebuah negara. Dan aktivitas sabotase biasanya menyasar sesuatu yang sangat berharga dan bisa memberikan dampak besar secara psikologis terhadap seseorang atau masyarakat.

Baca Juga : Pengertian Omnibus Law Dan Konsepnya

Ciri-Ciri Tindakan Sabotase

Suatu tindakan dapat dikategorikan sabotase bila memenuhi beberapa ciri. Adapun ciri-ciri tindakan sabotase adalah sebagai berikut:

1. Dilakukan Dengan Sengaja

Sesuai dengan yang disebutkan dalam pengertiannya, tindakan sabotase dilakukan secara disengaja dan memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.

2. Dilakukan Secara Terencana

Aktivitas sabotase tidak terjadi begitu saja atau tiba-tiba tapi dilakukan secara terencana, terukur, dan tersembunyi. Dengan begitu, tingkat keberhasilan sabotase biasanya sangat tinggi.

3. Memberikan Dampak Besar

Sabotase akan menyasar sesuatu yang sangat berharga bagi seseorang atau masyarakat umum, misalnya fasilitas umum. Itulah sebabnya aktivitas sabotase akan memberikan dampak yang besar bagi psikologis seseorang atau masyarakat luas.

Sasaran Sabotase

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tindakan sabotase biasanya menyasar sesuatu yang berharga dan memberikan dampak psikologis bagi korbannya. Berikut adalah beberapa sasaran tindakan sabotase:

1. Sabotase Fisik

Sabotase fisik yaitu tindakan perusakan secara sengaja dan terencana pada sesuatu yang berbentuk fisik. Biasanya yang diserang adalah fasilitas umum, personel, infrastruktur, dan lain-lain.

Contoh sabotase fisik: merusak fasilitas umum, menghancurkan bandara udara, merusak jembatan, dan lain-lain.

2. Sabotase Jaringan Informasi

Sabotase jaringan yaitu tindakan perusakan secara sengaja dan terencana terhadap sesuatu yang bentuknya jaringan informasi. Sabotase jaringan biasanya menarget akses informasi yang sifatnya rahasia dan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah negara.

Contoh sabotase jaringan informasi: meretas website pemerintah, merusak jaringan informasi selular, meretas jaringan komputer dan mencuri informasi penting.

3. Sabotase Diri

Sabotase diri ini merupakan tindakan perusakan yang dilakukan seseorang terhadap dirinya sendiri sehingga mengakibatkan orang tersebut mengalami kegagalan secara berulang dalam hidupnya.

Meskipun seseorang memiliki kemampuan dan bakat di bidang tertentu, hal tersebut tidak membuat seseorang berhasil dalam hidupnya bila melakukan sabotase diri.

Contoh sabotase diri; terlalu cepat puas, rasa malas, tidak konsisten, terlalu penakut, sering menunda pekerjaan, dan lain-lain.

Dampak Sabotase Secara Umum

Sabotase secara umum memberikan dampak negatif terhadap korban. Berikut ini adalah beberapa dampak yang diakibatkan oleh tindakan sabotase terhadap korbannya.

1. Kerugian Material

Sabotase yang bertujuan merusak fasilitas penting bagi khalayak akan menimbulkan kerugian material dalam jumlah besar. Semakin besar skala kerusakannya maka akan semakin besar kerugian material yang akan dialami oleh korbannya.

2. Trauma Psikologis

Kerusakan yang ditimbulkan oleh tindakan sabotase juga dapat menyebabkan trauma psikologis terhadap masyarakat yang terdampak. Trauma psikologis dalam skala tinggi pada akhirnya akan menyebabkan masalah kesehatan mental seseorang atau masyarkat secara umum.

3. Ancaman Terhadap Keselamatan

Umumnya sabotase dilakukan dalam skala besar dan ditujukan pada suatu organisasi atau negara tertentu. Hal ini merupakan ancaman bagi keselamatan dan keutuhan organisasi atau suatu negara. Dampaknya kemudian adalah kepanikan dan ketakutan yang dialami oleh setiap orang yang ada di dalam organisasi atau negara tersebut.

Contoh Tindakan Sabotase di Indonesia

Aksi sabotase bisa dilakukan oleh satu orang ataupun organisasi dan biasanya menarget fasilitas-fasilitas penting bagi orang banyak. Berikut ini adalah beberapa contoh aktivitas sabotase yang pernah terjadi di Indonesia.

  1. Sabotase akses transportasi jalan raya untuk aksi demonstrasi. Tindakan sabotase seringkali terjadi setiap kali ada aksi demonstrasi yang dilakukan di jalan raya. Hal ini tentu saja merugikan banyak pihak, terutama para pengguna jalan raya.
  2. Aksi peretasan situs-situs penting. Hacking bukan lagi hal yang baru di jaman teknologi canggih seperti sekarang. Aksi peretasan yang dilakukan pada situs-situs penting atau situs pemerintahan biasanya bertujuan untuk merusak stabilitas suatu organisasi atau negara.
  3. Peretasan komputer di gedung DPR. Beberapa tahun silam terjadi peretasan komputer di gedung DPR yang menampilkan alamat situs porno dan gambar-gambar asusila di layar informasi kegiatan DPR. Ini merupakan bentuk sabotase yang bertujuan untuk merusak kredibilitas para anggota DPR dan jajarannya.
  4. Menyadap saluran telepon. Beberapa tahun silam saluran telepon Susilo Bambang Yudhoyono, mantan presiden RI, dilakukan oleh pihak negara Australia. Ini merupakan bentuk sabotase yang tujuannya untuk mengambil informasi secara ilegal.
  5. Pencurian minyak. Pada tahun 2016 lalu perusahaan di bidang migas, yaitu PT Medco E&P Indonesia mengalami sabotase yang merugikan perusahaan tersebut dan lingkungan sekitarnya. Aksi pencurian minyak dan sabotase tersebut mengakibatkan tumpahan minyak sebanyak 672 barel.

Baca Juga : Jenis-Jenis, Tujuan, dan Dampak Kartel

Cara Mencegah Tindakan Sabotase

Seperti kata pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati”, itulah cara terbaik dalam mengatasi tindakan sabotase. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah tindakan sabotase:

  1. Memperketat Pengawasan. Aktivitas sabotase dapat ditekan atau bahkan dicegah dengan cara memperketat pengawasan di berbagai sisi. Pengawasan ketat terhadap semua potensi kejahatan akan membuat aksi sabotase tidak dapat dilakukan.
  2. Meningkatkan Kewaspadaan. Pengawasan akan lebih baik bila dibarengi dengan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan. Semua pihak yang berwenang harus selalu waspada dan berupaya meminimalisir kemungkinan terjadinya sabotase yang bisa dilakukan oleh pihak luar maupun dari dalam.
  3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Pengawasan dan pengendalian terhadap kemungkinan sabotase akan dapat dilakukan lebih baik bila kita memiliki sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap pihak berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusianya.
  4. Bekerjasama Dengan Berbagai Pihak. Kerjasama dengan pihak lain juga diperlukan guna mencegah kemungkinan terjadinya sabotase. Selain itu, menjaga hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak akan memberikan dampak positif dan membantu mencegah potensi terjadinya sabotase.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian sabotase adalah suatu aktivitas atau tindakan negatif yang disengaja, direncanakan, dan tersembunyi, dimana tujuannya untuk memberikan dampak tertentu yang merugikan terhadap suatu pihak.

Mudah-mudahan setelah memahami apa itu sabotase, maka kita dapat terhindar dari kerugian akibat ulah orang lain dengan cara mencegahnya sejak dini. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.(maxmanroe.com)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *