8 Jenis Sosial Media dan Perkembangannya

8 Jenis Sosial Media dan Perkembangannya – Sosial Media(sosmed) adalah sebuah media online, dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi dan saling berbagi informasi. Saat ini tidak ada satupun sosial media yang sama sekali tidak terhubung satu sama lain.

Dan semakin banyak sosial media besar yang menawarkan fitur lebih dari sekedar komunikasi kepada pengguna. Penggunaan istilah Sosial Media pada media cetak pertama kali dipercaya dimulai pada tahun 1997.

Saat itu seorang eksekutif di AOL bernama Ted Leonsis memberikan komentar bahwa organisasi tersebut perlu menyediakan konsumen “sosial media”. “Sebuah tempat dimana mereka bisa dihibur, berkomunikasi, dan berpartisipasi dalam lingkungan sosial.

Pada tahun yang sama situs jejaring sosial publik yang pertama, SixDegrees.com diluncurkan ke publik. Situs ini memperbolehkan pengguna untuk membuat halaman profil online dan daftar pertemanan.

Kemudian pada dekade berikutnya, beberapa sosial media populer lain mulai bermunculan. Situs blogging seperti LiveJournal dan Blogger muncul tahun 1999, Wikipedia tahun 2001, social bookmarking Delicious dan jejaring sosial MySpace tahun 2003 kemudian disusul Facebook tahun 2004.

Hingga saat ini sosial media terus berkembang, bahkan semakin pesat dengan berbagai fitur dan kemampuan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Untuk membantu Anda membedakan berbagai macam jenis-jenis sosial media, berikut beberapa contoh sosial media berdasarkan fitur dan kegunaannya:

  1. Relationship Networks
  2. Media Sharing Networks
  3. Online Reviews
  4. Forum Diskusi
  5. Social Publishing Platforms
  6. Bookmarking Sites
  7. Interest-based networks
  8. E-commerce

Baca Juga : Berbagai Istilah Dalam Visual Effect yang Harus di Ketahui

Daftar Isi :

1. Relationship Networks

Sosial media yang dipahami oleh masyarakat umum adalah website yang digunakan untuk bekomunikasi dan bersosialisasi. Beberapa sosial media yang masuk dalam kategori Relationship Networks adalah Facebook, LinkedIn, Google Plus dan sebagainya.

Relationship Networks adalah salah satu fase awal sosial media yang diluncurkan ke publik. Biasanya dengan fitur halaman profil, yang berisi foto, biodata dan informasi tambahan lain mengenai pengguna.

Tidak jarang pengguna dianjurkan untuk mendaftar dengan nama asli, tapi sebagian besar sosial media bisa digunakan secara gratis.

Relationship Networks memudahkan pengguna untuk berkomunikasi melalui satu tempat, yaitu pada dinding(Walls), Timelines atau Private Messages (PM). Ditambah fitur berbagi(sharing) informasi kepada seluruh jaringan hanya dengan satu klik.

Jenis Relationship Networks pun bermacam-macam, mulai dari yang profesional untuk mencari pekerjaan, terhubung dengan sesama profesional dan berbagi rekomendasi perusahaan. Ada pula Relationship Networks yang berfungsi sebagai biro jodoh untuk mencari pasangan yang berlokasi disekitar pengguna.

Relationship network juga menawarkan cara yang menarik bagi brand atau bisnis untuk terhubung dengan pengguna(konsumen) secara pribadi. Jaman sekarang bagi sebuah brand sangatlah penting untuk memiliki Facebook Page, Instagram atau akun Twitter. Akun sosial media seperti ini bisa dimanfaatkan untuk terhubung dengan konsumen via online seperti menjawab keluhan dan pertanyaan.

2. Media Sharing Networks

Sosial Media ini ditentukan oleh jenis media yang dibagikan antara penggunanya. Facebook dan Twitter memiliki kemampuan berbagi video dan gambar yang sangat bagus. Tapi, mayoritas content (postingan) yang dibagikan oleh pengguna pada sosial media ini mengandung teks.

Berbeda dengan channel sosial media lain, pada Flickr atau Instagram, content visual merupakan fokus utama mereka. Pengguna memang diberikan fitur untuk mengunggah dan mengedit gambar sebelum menambahkan caption atau mention/tag pengguna lain.

Begitu juga dengan channel sosial media seperti YouTube dan Vimeo serta aplikasi seperti Vine dan Snapchat yang menggunakan video sebagai content utamanya.

Ketika ingin menentukan apakah bisnis Anda membutuhkan sosial media, sangat penting untuk memikirkan apakah ada sumber daya yang tersedia untuk dibagikan.

Tentukan tujuan utama Anda dalam menggunakan sosial media. Dibutuhkan waktu dan tenaga (dan mungkin sumber daya uang) untuk mengelola media sosial. Jika Anda ingin berkonsultasi, kami dari Progresstech siap membantu Anda.

3. Online Reviews

Sosial media untuk Online Reviews berbasis lokasi seperti OpenRice, TripAdvisor & Zomato memiliki daya tarik tersendiri sebagai sosial media yang mengadopsi teknologi Geolocation.

Geolocation (geolokasi) adalah sebuah sistem identifikasi lokasi geografis untuk menemukan lokasi suatu objek seperti smartphone atau komputer yang terhubung ke internet. Teknologi inilah yang kini secara tidak langsung membuat sosial media menjadi semakin berkembang.

Ditambah semakin banyak pengguna yang lebih memilih untuk mencari rekomendasi baik dari internet maupun rekomendasi teman untuk tempat makan.

Kini situs Online Reviews sudah sangat bervariasi jenisnya mulai dari hotel, restoran atau bahkan perusahaan. Kini Online Reviews memiliki andil yang cukup besar dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen, dibanding sebelumnya.

Situs penyedia jasa besar seperti Airbnb dan Uber, sangat bergantung pada review dari konsumen. Hal ini sangat penting bagi konsumen yang ingin mengetahui kualitas dari layanan yang ditawarkan.

Airbnb Screenshot

Sangat penting bagi sebuah brand untuk memiliki fitur Online Reviews, baik itu positif atau negatif tetap berguna untuk menjaga hubungan antara brand dengan konsumen.

Internet adalah sumber informasi kolektif yang sangat besar, dan bisa dimanfaatkan dengan efektif jika paham betul caranya. Dan kini semakin banyak konsumen yang memilih untuk mengacu kepada opini publik/testimonial sebelum membeli sebuah produk atau menggunakan suatu jasa.

4. Forum Diskusi

Forum diskusi adalah salah satu jenis sosial media pertama yang ada pada masa awal internet. Jauh sebelum pengguna internet menggunakan Facebook untuk tag teman di foto, mereka berkumpul di forum diskusi.

Pengguna internet bertukar pesan di forum untuk membahas video game favorit sampai film terbaru, bahkan bertanya mengenai masalah kerusakan komputer di forum.

Stackoverflow Screenshot

Perbedaan yang cukup besar antar forum dan sosial media masa kini adalah anonimitas para penggunanya. Pada masa itu, forum tidak menganjurkan pengguna untuk mendaftar dengan nama dan identitas asli, semua orang bisa menjadi siapa saja.

Berbeda dengan sosial media masa kini yang sangat menganjurkan para penggunanya untuk mencantumkan nama, lokasi bahkan foto asli.

Meskipun anonimitas menjadi fitur yang menarik bagi sebagian orang, tapi bagi sebuah brand hal ini tidak direkomendasikan saat melakukan pemasaran. Karena sebuah brand butuh untuk dikenal, bukan sebaliknya.

5. Social Publishing Platforms

Yang termasuk Social Publishing Platforms adalah blog dan microblog, dimana artikel yang ditulis dapat dibagikan untuk dibaca antara sesama pengguna.

Platforms ini terbagi mulai dari yang sosial media yang bisa digunakan untuk interaksi real-time seperti Twitter yang masuk dalam kategori microblogging.

Sementara Medium dan Tumblr yang masuk dalam kategori interactive social publishing, berbeda dengan pendahulunya WordPress dan Blogger yang merupakan traditional blogging platforms.

Meskipun dengan Twitter for business (iklan via Twitter) Anda bisa menjangkau lebih banyak calon konsumen, tapi dengan blog efek yang dihasilkan tetap tidak akan sama.

Apalagi bila Anda mengkombinasikan konten teks Anda dengan konten visual seperti gambar dan/atau video. Jika Anda ingin melakukan blogging melalui video, Anda bisa menggunakan VLOG.

Jika salah satu strategi pemasaran Anda adalah content marketing, pemasaran akan lebih efektif bila menggunakan blog. Blog tidak hanya meningkatkan awareness dari bisnis dan meningkatkan engagement pada sosial media seperti Facebook fanpage. Tapi juga bisa membantu brand Anda menjadi penguasa di niche market yang ditargetkan.

6. Bookmarking Sites

Pada masa-masa awal internet untuk mencari sebuah informasi atau konten tidaklah mudah. Berbeda dengan saat ini, begitu banyak website yang menyediakan informasi untuk masing-masing kategori spesifik.

Google tentu saja bisa membantu Anda mencari ketika Anda tahu apa yang ingin dicari. Tetapi jika Anda hanya memiliki semacam ide atau gambaran saja, jawabannya adalah bookmarking sites.

Bookmarking Sites adalah web services seperti StumbleUpon, Pinterest dan Flipboard. Pengguna menggunakan website-website ini untuk mengumpulkan konten dari manapun di internet lalu menyimpannya didalam akun mereka.

Content yang mereka simpan bentuknya bermacam-macam, bisa dalam bentuk gambar, video atau link ke website yang menurut mereka menarik. Kumpulan content tersebut kemudian diberi judul dan label untuk menjelaskan isinya dan memudahkan pengguna lain untuk menemukannya.

Content yang mereka simpan ini bisa dibuat private atau bebas diakses oleh publik dan dibagikan ke pengguna lain. Biasanya Bookmarking Sites akan menyarankan content yang memiliki kemiripan dengan link website atau gambar yang pernah pengguna simpan sebelumnya.

Pertama-tama sebuah brand bisa mendapat keuntungan jika website mereka mudah untuk dibookmark. Hal ini mengharuskan website untuk dioptimisasi pada bagian judul dan gambar pada RSS feeds, agar lebih mudah diakses dan dibaca.

Selain itu pastikan content dalam website seperti artikel, gambar dan video sudah kompatibel untuk dibagikan melalui Bookmarking Sites seperti Pinterest.

Caranya, persiapkanlah konten visual website Anda semenarik mungkin agar terlihat bagus saat dishare melalui Pinterest. Kedua, Bookmarking Sites adalah alat yang baik untuk mengumpulkan konten menarik yang bisa dibagikan lagi.

Anda bisa membuat board sendiri di Pinterest atau magazine Flipboard untuk mengumpulkan konten menarik yang sesuai dengan topik bisnis Anda. Atau, Anda juga bisa menampilkan konten dari blog Anda sendiri untuk dibagikan melalui sosial media ini.

7. Interest-based networks

Salah satu kelebihan yang diberikan oleh sosial media adalah kemudahan untuk mempertemukan sekumpulan orang dengan minat yang sama. Tidak peduli seberapa spesifik pun hobi yang dicari, saat ini sudah cukup banyak komunitas yang berkembang dengan bantuan sosial media.

Selain Facebook Groups dan Linkedin Groups serta Google+ communities, masih ada banyak lagi sosial media lain yang bisa digunakan untuk komunitas.

Last.fm salah satunya, adalah sosial media untuk musisi dan pendengar musik, sementara Goodreads yang diperuntukan bagi penulis dan pecinta buku. Serta ada IMDB dan Rotten Tomatoes yang menjadi tempat berkumpulnya para penggemar dan kritikus film.

Goodreads Screenshot

Bagi Anda yang sedang melakukan pemasaran di sosial media, bukan berarti Anda harus membuat akun untuk Interest-based Networks yang disebutkan diatas.

Karena akan sangat sulit untuk mengelola begitu banyak akun sosial media. Tapi ini akan berbeda bila konsumen Anda memang memiliki minat yang sama dan Anda memiliki data pendukung untuk hal ini. Dan memang bisnis Anda ada pada area yang mendukung untuk memiliki komunitas atau konsumen dengan minat yang sama.

Contohnya adalah rumah penerbit buku yang memiliki konsumen para pecinta buku, dalam hal ini konsumen bisa digabungkan kedalam sebuah komunitas. Sosial media berbasis komunitas dan hobi adalah tempat yang potensial untuk membuat bisnis Anda sejalan dengan trend yang ada.

8. E-commerce

Terakhir tapi cukup penting, dan sedang menjadi trend akhir-akhir ini, adalah sosial media yang memudahkan pengguna untuk melihat-lihat produk dan berbelanja hanya dengan sentuhan jari.

Situs seperti Polyvore menampilkan produk yang dikumpulkan dari berbagai penjual dalam sebuah marketplace. Kemudian situs Etsy yang memperbolehkan UKM dan pengrajin lokal untuk menjual produk mereka secara online.

Etsy Screenshot

Beberapa tahun belakangan ini elemen e-commerce telah diadopsi oleh berbagai sosial media yang pada awalnya berada dikategori yang berbeda seperti Pinterest, Twitter dan Facebook. Banyak konsumen, terutama generasi milenial yang sangat suka mencari produk dan berbelanja via online.

Anda bisa melakukan hal ini jika brand Anda cukup populer dan memiliki toko online cukup besar yang bisa membuat konsumen dari generasi Y tertarik. Sosial media dengan fitur E-commerce seperti Pinterest, bisa menjadi solusi bagi brand yang memiliki online store pada websitenya.(progresstech.co.id)

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *