25 Tanaman Herbal Yang Bersifat Medis – Ribuan tahun yang lalu, bila nenek moyang kita mengalami sakit, mereka selalu mencari pengobatan ke hutan dengan mencari tanaman herbal yang telah terbukti menyembuhkan, meski mereka tidak mengetahui kandungan atau jenis senyawa apa yang ada di dalam tumbuhan tersebut.
Hampir setiap budaya memiliki obat herbal tradisionalnya sendiri, mulai dari kebudayaan Yunani dan Romawi hingga penyembuhan ayurveda di India dan pengobatan tradisional Tiongkok. Banyak tanaman yang tanpa kita sadari menghasilkan senyawa kimia yang memiliki efek terapeutik dan bersifat medis.
“Tanaman herbal merupakan suatu tanaman yang memiliki kemampuan untuk mensintesis berbagai macam senyawa kimia yang digunakan untuk melalukan fungsi biologis penting, dan untuk mempertahankan diri dari serangan dari serangga, jamur dan mamalia herbivora.”
Senyawa kimia yang bersumber dari tumbuhan disebut fitokimia. Banyak fitokimia ini memiliki efek menguntungkan pada kesehatan jangka panjang ketika dikonsumsi oleh manusia dan dapat digunakan untuk mengobati penyakit manusia secara efektif. Setidaknya ada 12 ribu fitokimia telah diisolasi dari tumbuhan sejauh ini, dan jumlah tersebut diperkirakan kurang dari 10% dari total tumbuhan yang ada di Bumi.
Fitokimia ini dibagi menjadi dua kelompok:
- Metabolit primer, yaitu, senyawa yang ditemukan paling besar, seperti zat gula, lemak yang ditemukan di semua tanaman
- Metabolit sekunder, yaitu senyawa yang ditemukan dalam kisaran yang lebih kecil dari tanaman dan melayani fungsi yang lebih spesifik. Contohnya zat feromon yang digunakan menarik serangga untuk penyerbukan.
Umumnya metabolit sekunder inilah yang memiliki sifat terapi dan medis pada tubuh manusia dan dapat dimurnikan, diekstraksi untuk menghasilkan obat, contohnya zat inulin dari akar dahlia, zat kina dari kina, zat morfin dan zat kodein dari opium dan zat digoksin dari foxglove.
Berikut Dua Puluh Lima Tanaman Herbal Yang Bersifat Medis
1. AllSpice
Allspice terbuat dari buah beri mentah kering dari pohon tropis Karibia yang disebut Pimenta dioca. Tanaman herbal ini memiliki aroma yang mirip dengan kayu manis atau cengkeh. Menurut penelitian dari Current Drug Target, Budaya karibia memiliki sejarah panjang menggunakan allspice, diantaranya untuk menyembuhkan kram otot saat menstruasi, pilek, dan sakit perut.
2. BayLeaf
BayLeaf merupakan rempah khas dari Eropa dan Asia, berbentuk oval besar memanjang dengan aroma khas. Disana, biasanya dibuat sup herbal, karena daun ini memiliki khasiat obat yang mengejutkan. Menurut penelitian dari Medicinal Plants of South Asia, Budaya Eropa dan Asia menggunakan BayLeaf untuk menyembuhkan luka, campuran terapi, mengurangi peradangan dan mencegah berbagai penyakit tertentu.
3. Calendula
Tanaman herbal ini juga dikenal sebagai “saffron-nya orang miskin” atau marigold. Calendula telah dibudidayakan setidaknya sejak abad ke-3 SM di Eropa. Sebelum dunia farmasi modern, para dokter menggunakan tanaman ini sebagai tapal untuk menghentikan pendarahan dan menyembuhkan luka selama peperangan zaman dulu. Bunga Calendula menurut Rx List, memiliki segala macam manfaat kesehatan lainnya termasuk mencegah kejang oto, mengurangi demam dan mengobati sakit tenggorokan.
4. Damiana
Rupanya tanaman liar yang sering muncul di jalanan bisa memiliki obat terapi seperti bunga Damiana. Tanaman ini banyak ditemukan di Benua Amerika, khususnya di Texas, Amerika tengah dan Karibia. Menurut Rx List, orang asli penduduk Amerika, telah menggunakan tanaman ini untuk meningkatkan stamina, mental dan fisik serta bersifat afrodisiak.
5. Elderberry
Saat musim dingin tiba, orang barat biasanya melengkapi apotek herbal mereka dengan sirup Elderberry. Hippocrates, “Bapak Kedokteran” menyebutnya sebagai pohon tua adalah peti obatnya. Elderberry mengandung vitamin C dua kali lebih banyak daripada jeruk, itulah sebabnya orang-orang masa lampau menggunakannya sebagai tanaman obat sejak 400 SM (menurut WebMD).
6. Fennel
Orang Yunani dan Romawi kuno menghargai fennel atau Adas karena khasiat obatnya yang beragam. Tanaman ini adalah anggota keluarga wortel-wortelan, dengan tekstur yang mirip dengan seledri dan rasa seperti licorice. Studi dari Biomed Research International telah menemukan bahwa di dalam adas terdapat zat anti-penuaan, anti-alergi, anti-inflamasi, anti-mikroba, anti-virus yang efektif dan daftar keunggulannya terus belanjut.
7. Gotu Kola
Dijuluki “ramuan umur panjang”, gotu kola atau pegagan adalah bahan pokok pengobatan dari Tiongkok dan Ayurveda. Ramuan berbahan pegagan dipercaya mampu meningkatkan kesehatan hati, menyembuhkan kondisi kulit dan meningkatkan kekuatan otak (menurut Healtline).
8. Lavender
Bunga indah ini banyak digunakan dalam banyak wewangian, deterjan dan sabun mandi. Bunga ungu ini memiliki aroma yang dapat menenangkan saraf menjadikannya bahan pengobatan tradisional ideal untuk insomnia, kecemasan dan depresi (menurut studi dari The Korean Society of Nursing Science).
9. St John’s Wort
Tanaman ini pernah disebutkan dalam beberapa kitab, yang mengacu pada tanaman penyembuh. Tanaman berbunga kuning ini sejak dulu digunakan untuk menyembuhkan penyakti blues, termasuk depresi ringan, gangguan mood dan insomnia. Namun perlu diperhatikan dari studi akhir-akhir ini, tanaman ini tidak boleh dikonsumsi berbarengan obat-obatan tertentu karena dapat menyebabkan kerugian pada tubuh.
10. Thyme
Thyme telah digunakan sejak zaman kuno untuk membumbui minuman dan makanan berbahan keju, bahkan oleh masyarakat Mesir kuno digunakan sebagai bahan pembalseman. Selama Black Death di Eropa, daun ini banyak digunakan seabagai tanaman obat. Kandungan penting seperti Timol adalah contoh biosida alami, zat yang dapat menghancurkan organisme berbahaya seperti bakteri menular. Saat ini, khasiat obat Thyme lebih luas termasuk membantu menurunkan tekanan darah dan mengobatai beberapa kondisi kulit yang umu,.
11. Chamomile
Kita mungkin mendengar Chamomile dari televisi, ternyata tanaman bunga ini telah menemani umat manusia sejak lama, sekitar 5000 tahun yang lalu, Orang Mesir dan Romawi kuno menggunakan chamomile sebagai teh, salep, krim dan dupa. Menurut The Herbal Research Foundation, mengonsumsi the chamomile secara rutin dapat meningkatkan kualitas tidur, masalah pencernaan, kesehatan kulit, mengontrol gula darah dan menjaga imun tubuh tetap tinggi.
12. Peppermint
Papermint merupakan tanaman herbal yang tumbuh subur di Eropa dan telah digunakan sebagai obat herbal sejak dulu, terutama minyaknya. Menurut Jurnal of Clinical Gastroenterology, minyak peppermint dapat dijadikan sebagai obat untuk sindrom iritasi usus besar. Selain itu dapat meringankan rasa sakit pada kepala dan merangsang aliran darah.
13. Rosemary
Rosemary adalah tanaman liar yang sering dijumpai di ladang pertanian Meditrania. Rosemary memiliki aroma yang menenangkan dan sifat anti-septiknya mampu menyehatkan berbagai masakan tradisional, cocok dikombinasikan dengan rempah-rempah lainya. Rosemary kering juga dapat dibuat teh herbal dan suplemen.
14. Moringa Leaves
Moringa Leaves atau daun kelor adalah salah satu tanaman herbal yang banyak tumbuh hutan hujan tropis seperti Indonesia. Kelor termasuk daun bernutrisi, karena mengandung hampir semua unsur asam amino, seperti argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylalinine, threonine, tryptophan dan valine. Maka tak heran, daun ini sering dibuat sayur herbal oleh sebagian masyarakat Indonesia, karena berkhasiat melawan diabetes, kardiovaskular, kolesterol dan menyehatkan mata.
- Baca Juga : Manfaat Tanaman Lidah Mertua bagi Kesehatan
- Baca Juga : Ini 6 Manfaat Tanaman Patah Tulang!
- Baca Juga : 6 Cara Menanam Lidah Buaya yang Benar
15. Daun Encok
Sesuai namanya daun encok bermanfaat untuk mengobati rasa sakit pada persendian, baik itu nyeri punggung, pinggang, rematik maupun nyeri sendi lainnya. Daun ini memiliki rasa pahit dan tonik, sehingga daun encok tidak boleh ditempelkan pada tubuh terlalu lama, karena dapat menyebabkan pelepuhan pada kulit.
16. Sage Leaf
Tanaman herbal selanjutnya memiliki daun seperti beludru, daun sage. Di Indonesia, daun ini sering dimakan dan dibuat rempah masakan tertentu. Sedangkan di luar negeri, varian daun ini dikenal mampu mengobati penyakit dan gangguan mental hingga gangguan sistem pencernaan. Daun ini memiliki antioksidan cukup tinggi.
17. Keji Beling
Keji Beling adalah tanaman herbal yang bersaudara dengan tanaman sambiloto. Tanaman asli Madagaskar ini mengandung sejumlah zat aktif seperti kafein, vitamin dan mineral. Daun keji beling dapat dimanfaatkan untuk mengobati diabetes, mengobati luka dan melawan radikalbebas.
18. Pasak Bumi
Pasak bumi merupakan salah satu tanaman herbal nusantara yang telah dikenal khasiatnya untuk menjaga stamina pria dewasa. Selain sebagai obat kuat alami, pasak bumi juga memiliki manfaat kesehatan lainnya seperti meningkatkan massa otot, meredakan stress, menurunkan kadar gula darah dan menghambat pertumbuhan kanker.
19. Gandheli
Gandheli merupakan tanaman herbal yang habitat aslinya berada di Asia Selatan, wilayah Borjan, Tinsukia, India. Penduduk disana, telah memanfaat gandheli sebagai salah satu ramuan wajib dalam pengobatan Ayurveda, yang dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kanker rahim, kanker usus, dan membantu melawan virus HIV. Sayangnya, tanaman ini hampir langka karena rusaknya habitat akibat pembukaan lahan.
20. Daun Sembung
Dari penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), daun sembung memiliki sifat imunomodulator atau dapat mempercepat meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia. Tanaman herbal yang tumbuh subur di hutan hujan tropis ini awalnya dianggap sebagai gulma pengganggu bagi para petani, namun bagi sebagian masyarakat daun sembung digunakan sebagai obat tradisional untuk demam, mencegah kembung, dan batuk berlendir.
21. Daun Sambiloto
Sama seperti daun sembung, tanaman herbal ini juga memiliki sifat imunomodulator. Bagi peracik jamu, daun sambiloti telah dikenal sebagai bahan utama untuk membuat pahitan atau jamu pahit. Tak heran, daun ini memiliki khasiat menyebuhkan beberapa keluhan seperti flu, mencegah penyakit jantung, mencegah diabetes, menyembuhkan infeksi, dan menyehatkan sistem pencernaan.
22. Daun Binahong
Tanaman yang hidupnya merambat di pinggir jalan ini, ternyata memiliki kandungan efektif seperti flavonoid, saponin, asam askorbat dan protein. Tak heran, binahong memiliki efek farmakologis seperti anti bakteri, anti virus, antioksidan dan terutama antiinflamasi.
23. Brotowali
Daun brotowali mirip daun kuping gajah atau menyerupai bentuk love dengan ujung lancip. Tanaman herbal ini yang dipakai yakni batangnya, yaitu untuk mengatasi kencing manis, rematik, demam, merangsang nafsu makan dan mengobati memar.
24. Ciplukan
Bentuk tanaman ini khas, dengan biji ditutupi daun seperti kelambu, ciplukan namun orang sunda menyebutnya cecenet. Secara tradisional, tanaman ini bermanfaat sebagai penetral racun, meredakan sakit batuk, analgetik, obat diuretic bahkan dijadikan ramuan penyakit diabetes mellitus.
25. Kumis Kucing
Dinamakan demikian karena saat berbunga mengluarkan helaian-helaian rambut menyerupai kumis kucing. Tanaman herbal yang terbilang langka ini memiliki khasiat untuk menghilangkan demam, infeksi ginjal, peluruhan air seni dan infeksi kandung kemih.
Demikian dua puluh lima tanaman herbal yang bersifat medis, semoga informasi kali ini menambah khazanah wawasan para pembaca semua. Referensi: https://www.4muda.com/
Info ruanglab lainnya:
- 10 Manfaat Pare Untuk Kesehatan Yang Terbukti Ilmiah
- Mengapa Obat Rasanya Pahit?
- 2 Jenis Tanaman Ini Sedang Nge-Hits dan Mahal di Negara Asal Ipin Upin
- Tanaman Bayam Ini Bisa Kirim Email, Keren Banget!