10 Bank Digital Yang Ada Di Indonesia

10 Bank Digital Yang Ada Di Indonesia – Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti ditemukannya smartphone dan teknologi 5G membuat interaksi dalam berbagai bidang serba cepat, termasuk urusan membuat rekening bank baru yang saat ini populer dikenal  istilah bank digital.

Sejarah Singkat Terbentuknya Konsep Bank Digital

Bentuk awal perbangkan digital dapat ditelusuri saat kemunculan ATM dan kartu yang diluncurkan pada tahun 1960an, guna memudahkan nasabah mengambil uang tunai. Lalu, ketika internet muncul tahun 1980an dengan broadband awal, jaringan digital mulai menghubungkan pengecer dengan pemasok dan konsumen untuk mengembangkan kebutuhan akan katalog online awal.

Pada 1990an, internet tersedia secara luas dan perbangkan online mulai terkonsepsi. Peningkatan sistem broadband yang meningkat pada tahun 2000an dan mulai adanya penjualan online (e-commerce) dunia perbangkan mulai melihatnya sebagai potensi masa depan.

Mendekati 2010an, dengan banyaknya pengguna smartphone dan di tunjang broadband yang semakin cepat tiap dekadenya,  memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi. Kemudahan ini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk membuat online shop, startup dan lain sebagainya yang nantinya membuka peluang bagi perbangkan dalam dunia digital.

Apa Itu Bank Digital?

Ketika berbicara bank digital, kita perlu membedakannya dengan istilah perbangkan digital (dari bank konvensional). Setidaknya ada dua hal yang membedakannya, meskipun saling berkaitan.

Pertama, dari segi definisi, bank digital merupakan sebuah brand tersendiri yang memiliki lisensi dari otoritas jasa keuangan (OJK) (menurut pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia). Sedangkan, perbangkan digital adalah transformasi layanan perbangkan dari cara tradisional menjadi daring atau online (menurut forbes).

Kedua, dari segi layanan, bank digital menyelenggarakan dan menawarkan jasa perbangkan serta manajemen keuangan nasabah berbasis online sepenuhnya, mulai dari pembukaan rekening, deposit, transfer dan sebagainya dengan fitur-fitur unik lainnya, tanpa harus mengunjungi kantor bank fisik secara langsung.

Sedangkan pada perbangkan digital, layanan hampir menyerupai bank digital, namun saat pembukaan rekening harus dilakukan secara tatap muka dengan customer servis (CS) dan pengaktifan layanan online (Mobile banking) harus dilakukan secara offline juga.

Meski demikian, hampir sebagai besar bank digital yang ada di Indonesia berada di bawah naungan bank-bank konvensional yang sudah ada selama ini. Lalu, dari segi jasa dan layanan yang ditawarkan juga tidak jauh berbeda.

Perbedaan mendasar antara bank digital dan konvensional terletak di wujudnya, “yaitu dari sisi platformnya, bank konvensional lebih ke fisik sementara bank digital non-fisik”.

Selain itu, bank digital tidak harus memiliki cabang fisik sebagaimana bank konvensional, mereka berekspansi melalui teknologi, dengan begitu jangkauan layanan jauh lebih inklusif dibanding perbangkan konvensional.

Berikut 10 Bank Digital Yang Ada Di Indonesia

1. Jenius (Bank BTPN)

Jenius, gambar jenius.com

Jenius adalah layanan perbangkan digital dari BTPN. Awalnya, layanan ini ditujukan untuk membantu para nasabah mengatur keuangan mereka. Namun seiring bertambahnya waktu, fitur-fitur pada jenius memudahkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi saat belanja online.

Untuk memiliki rekening jenius, nasabah cukup melakukan registrasi via aplikasi. Membuat akun, dan aktivasi lewat video call. Setelah aktivasi, pihak jenius akan mengirim kartu debit via kiriman online. Pendaftaran sebagai nasabah baru jenius tidak dikenakan biaya alias gratis.

Jenius memiliki fitur bernama jenius pay. Dengan jenius pay, nasabah bisa melakukan transaksi online di berbagai merchant rekanan jenius menggunakan $Cashtag tanpa perlu kartu debit/kredit, e-wallet atau transfer, cukup aplikasi jenius pada smartphone anda.

Beberapa fitur jenius diantaranya:

  • Flexi Cash, ialah pinjaman khusus nasabah. Tanpa persyaratan tambahan dan tanpa biaya apapun, konfirmasi pengajuan (diterima/ditolak) akan langsung diinformasikan lewat aplikasi secara otomatis.
  • e-Wallet center, ialah tempat top up hingga ke 10 e-wallet, seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, M-Tix, BNI TapCash, 
  • Flexi Saver, yaitu alokasi uang sesuai kebutuhan. Maksimal 3 tabungan yang fleksibel sesuai keinginan.
  • Dream Saver, ialah tabungan otomatis yang akan membantu para nasabah mewujudkan apapun impianmu.
  • Dan fitur lainnya.

Aplikasi jenius tersedia di google play store (android), apple app store (iOS). Bagi yang minat, bisa ikuti tautan berikut: KLIK DISINI (https://www.jenius.com/)

2. Wokee (Bank Bukopin)

Wokee, gambar youtube.com

Wokee adalah bank digital yang dikembangkan oleh Bukopin dengan target masyarakat urban yang sadar akan teknologi internet dan cashless society. Aplikasi yang telah hadir sejak 2018 ini, menjadi jawaban bank Bukopin dalam persaingan era digitalisasi keuangan yang marak belakangan ini.

Melalui wokee, para nasabah yang ingin menggunakan layanan dari Bukopin, tidak perlu pergi ke Bank, cukup mendownload aplikasi, buka rekening secara offline dan bisa diakses dimanapun berada. Saat ini, aplikasi wokee sudah bisa mengakomodasi pengguna untuk top saldo e-wallet seperti OVO, Go-Pay dan LinkAja. Melalui aplikasi ini juga, para pengguna dapat berkirim uang, belanja online, beli pulsa dan masih banyak lagi.

Fitur lainnya dari wokee yakni Merchant Cardless Withdrawal, lewat fitur ini, nasabah dapat melakukan tarik tunai tanpa kartu di merchant yang bekerja sama dengan bank bukopin. Aplikasi wokee tersedia di Playstore dan Apple App Store.

3. Digibank (Bank DBS)

Digibank, gambar cermati.com

Inovasi bank online pun diikuti oleh salah satu bank asal Singapura, The Development Bank of Singapore atau sering disebut Bank DBS, dengan meluncurkan Digibank sekitar 2018 silam. Seperti perbankan digital pada umumnya, segala transaksi maupun proses pendaftaran nasabah baru dilakukan lewat aplikasi secara online.

Beberapa fitur yang ditawarkan digibank yakni bayar & beli, seperti membayar tagihan bulanan listsrik, PAM, intenet, asuransi hingga kartu kredit. Nasabah digibank pun tidak akan dikenakan biaya transfer untuk saldo dibawah satu juta rupiah. Selain itu, digibank pun menggandeng Flip.id, sebagai pihak ketiga, sehingga transfer antar bank di Indonesia gratis.

4. TMRW (Bank UOB)

TMRW, gambar youtube.com

Satu lagi bank asal Singapura, Bank UOB, meluncurkan TMRW di Indonesia, sebagai layanan digital untuk mempermudah proses pembukaan rekening hingga kebutuhan perbankan sehari-hari. Bank online ini dirancang untuk membidik kalangan milenial, profesional muda dan keluarga muda.

Melalui layanan ini, calon nasabah bisa membuka rekening baik tabungan dan kartu kredit secara on boarding hanya dalam waktu kurang dari 9 menit. Layanan ini juga dilengkapi fitur yang menggabungkan antara kecerdasan buatan (AI) serta analisa dan kategorisasi data yang kompleks.

Bank online yang diluncurkan pada Agustus tahun lalu ini telah mendukung metode pembayaran berbasis Quick Response Code (QR), Lewat metode ini, pengguna dapat melakukan pembayaran secara cepat di gerai yang menjadi rekanan TMRW.

5. Jago (Bank Jago)

Jago, gambar finansial.bisnis.com

Mungkin Jago satu-satunya bank digital yang awalnya hanya melayani secara konvensional, lalu fokus seratus persen menjadi perbankan digital. Sebagai bank Konvensional, dulu Bank Jago bernama Bank Artos Indonesia, berbasis di Bandung dan berdiri sejak 1992.

Perubahan nama dari Bank Artos ke Bank Jago terjadi pada 2020 silam. Untuk aplikasinya sendiri, diluncurkan pada pertengahan April 2021 lalu. Sesuai taglinenya “Tumbuh bersama, menciptakan peluang baru”, Bank jago memiliki tujuan ingin meningkatkan kesempatan jutaan masyarakat Indonesia dalam bertransaksi digital.

Proses pendaftaran melalui aplikasi pun hanya memakan waktu sekitar lima menit saja. Calon nasabah juga tidak perlu melakukan deposit dalam jumlah berapapun saat melakukan registrasi akun Jago. Saat ini, beberapa e-wallet yang jadi rekanan diantaranya Dana, GoPay, OVO dan LinkAja.

6. BCA Digital (Bank BCA)

BCAdigital, gambar bca.co.id

Pada bulan Juli depan, rencananya Bank BCA akan meluncurkan BCA Digital sebagai jawaban maraknya transaksi online pada dekade belakangan ini. Rencana BCA ini diperkuat dengan penyuntikan modal awal sebesar Rp 1 triliun, dan mungkin dapat bertambah dikemudian hari

Menurut Presiden Direktur BCA, BCA Digital disiapkan khusus menggarap segmen milenial yang terbilang digital savvy. Nasabah BCA Digital nantinya adalah kaum milenial yang melek teknologi, dan dipastikan aplikasi BCA Digital akan medukung berbagai kebutuhan kaum muda saat ini.

“Perlu diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan kisi-kisi aturan jika ingin mendirikan bank digital. Untuk mendirikan bank baru dari awal, modal awalnya dipersyaratkan minimum Rp 10 triliun dan wajib memiliki satu kantor pusat di Indonesia. Sementara syarat modal bank konversi (dari bank konvensional ke digital) ada dua jenis, minimal Rp 3 triliun untuk bank yang berdiri sendiri dan minimal Rp 1 triliun untuk bank yang merupakan kelompok usaha bank.”

7. BRI Agro (Bank BRI)

BRIagro, gambar briagro.co.id

Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BRI pun tidak tinggal diam dalam melihat peluang transaksi digital yang semakin meningkat, sehingga dalam waktu dekat, melalui anak perusahaanya, PT Bank BRI Agroniaga, akan diubah dari konvensional menjadi bank digital.

Menurut Direktur utama Bank Agroniaga, Kaspar untuk bertransformasi ke arah digital, saat ini mereka tengah mempersiapkan Talent management System & Employee Values Proposition. Tujuannya untuk mempersiapkan pertarungan di ekosistem digital serta menjadikan setiap insan BRI Agro untuk lebih siap menghadapi tantangan kedepannya.

Lebih jauh, Talent managemen system ini terbagi menjadi lima proses, yaitu Attraction, Identification, Selection, Development dan Succession.  Selain itu, perizinan telah diajukan ke pihak OJK, dan diprediksi akhir tahun ini BRI Agro sebagai bang digital dapat beroperasi.

8. BHI (Bank Mega)

BHI, gambar detik.net.id

Mega Corpora atau Bank Mega telah mendapat restu dari OJK untuk mengakusisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI). Sehingga 73,71% saham Bank Harda akan dimiliki Bank Mega. Petinggi Bank Mega menyatakan, nantinya Bank Harda akan berfokus pada usaha perbangkan digital.

Untuk itu, sesuai hasil rapat umum pemegagang saham tahunan pada mei lalu, sepakat merombak jajaran direksinya, serta mengganti nama dan logo perusahaan. Nama Bank Harda dirubah menjadi Allo Bank. Dengan adanya perubahan ini, Bank Harda diperkirakan akan siap menjadi bank digital pada tahun ini.

9. BNC Digital (Bank BNC)

BNC, gambar appadvice.com

Dengan pengalaman perbankan lebih dari 30 tahun dan dipadukan dengan keahlilan dan pengalaman melayani sektor finansial dari akulaku, Bank Neo Commerce (BNC) bertekad akan menjadi bagian dari perbankan digital di tanah air.

Salah satu bentuk keseriusan mereka, yakni BNC mulai bekerjasa dengan penyedia layanan teknologi seperti Huawei, sunline dan tencent cloud. Nantinya, semua layanan yang tadinya koncensional menjadi digital.

Sejalan dengan visi BNC, ‘Banking, above & beyond, BNC ingin memberikan neo experience perbangkan yang menyenangkan dan berbeda dengan sentuhan yang hangat dan khas anak muda.

10. PermataMe (Bank Permata)

PermataMe, gambar permatabank.com

PermataMe merupakan produk tabungan digital yang dimiliki Permata Bank. Pada dasarnya PermataMe hadir sebagai wadah untuk memberikan pengalaman baru dalam proses pembukaan rekening maupun proses transaksi bagi generasi milenial dan umumnya bagi masyarakat yang hidup pada zaman ini.

Satu hal yang menarik dari PermataMe yaitu produk ini memiliki kartu digital, yang bisa didapat secara gratis dan langsung dikirimkan ke alamat yang disertakan dalam pendaftaran. Berikut beberapa keuntungan menggunakan PermataMe:

  • Pembukaan rekening dilakukan secara online,
  • Tidak ada minimal setoran awal,
  • Tidak ada saldo mengendap,
  • Gratis biaya administrasi untuk transfer antar bank (syarat saldo di atas Rp 1 juta),
  • Gratis biaya administrasi untuk transaksi tarik tunai di ATM berlogo VISA, PLUS, ALTO, ATM bersama (Syarat saldo diatas Rp 1  juta).

BKE Digital (Sea Grup)

D-Save (Bank Danamon)

Dari semua penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan kelebihan dan kelemahan layanan digital diatas:

Kelebihan

  • Semua aktivitas perbangkan bisa dilakukan secara online
  • Bisa diakses kapan dan dimana saja selama 24 jam
  • Menawarkan berbagai kemudahan, mulai dari segi transaksi maupun otorisasi
  • Nasabah mendapatkan pelayanan yang cepat karena tidak harus mengantri
  • Lebih hemat biaya, tidak membuang bahan bakar untuk datang ke bank dan paperless.

Kelemahan

  • Nasabah tidak bisa melakukan aktivitas perbankan sama sekali jika ada masalah dengan internet atau berada di luar jangkauan internet
  • Sistem keamanan bank digital memang aman, namun tetap ada pihak yang tak bertanggung jawab yang mencoba untuk menghacking seperti mencuri data bahkan membobol rekening.
  • Nasabah bisa melakukan transaksi tak terkendali (boros) karena kemudahan yang ditawarkan oleh layanan bank digital.

Referensi: www.4muda.com

Info ruanglab lainnya:

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *